Legenda lain menyebutkan bahwa Mahjong pertama kali diciptakan oleh seorang bangsawan Tiongkok bernama Konfusius sekitar 500 tahun sebelum Masehi.
Menurut kisah tersebut, simbol-simbol pada tile mahjong memiliki makna filosofis yang berkaitan dengan ajaran kebijaksanaan dan keseimbangan hidup.
Filosofi di Balik Mahjong
Mahjong bukan sekadar permainan hiburan, melainkan juga cerminan filosofi kehidupan masyarakat Tiongkok.
Setiap tile memiliki simbol dan makna tertentu yang menggambarkan konsep penting dalam budaya Timur, seperti:
Angin Timur, Selatan, Barat, Utara → melambangkan empat arah dan keseimbangan alam.
Tile Naga (Merah, Hijau, Putih) → merepresentasikan keberuntungan, kemurnian, dan kesucian.
Tile Bambu, Karakter, dan Lingkaran → melambangkan elemen kehidupan: alam, manusia, dan dunia sosial.
Selain itu, prinsip bermain Mahjong juga mencerminkan nilai-nilai kesabaran, strategi, dan keharmonisan. Pemain harus tahu kapan menahan, kapan menyerang, dan bagaimana membaca situasi untuk mencapai kemenangan — sama seperti cara manusia menghadapi tantangan hidup.
Penyebaran Mahjong di Asia dan Dunia
Pada awal abad ke-20, Mahjong mulai keluar dari Tiongkok dan menyebar ke berbagai negara di Asia Timur seperti Jepang, Korea, dan Vietnam. Masing-masing negara kemudian mengembangkan versi lokal dengan aturan berbeda.
Jepang melahirkan Riichi Mahjong, versi yang lebih kompetitif dan strategis.
Korea memperkenalkan Mahjong Hanguk, dengan penyesuaian pada tile dan sistem skor.
Vietnam dan Taiwan memiliki gaya bermain yang lebih cepat dan fleksibel.
Mahjong juga mencapai Amerika Serikat pada tahun 1920-an melalui para pedagang dan imigran Tiongkok. Menariknya, permainan ini dengan cepat menjadi fenomena di kalangan masyarakat Barat, terutama di kalangan wanita Amerika yang menyukai aspek sosial dari permainan ini.
Versi “American Mahjong” pun lahir, dengan penyesuaian aturan dan tambahan simbol-simbol baru. Pada tahun 1937, bahkan didirikan organisasi resmi bernama National Mah Jongg League (NMJL) di New York.
Mahjong sebagai Simbol Sosial dan Budaya
Di banyak negara Asia, Mahjong lebih dari sekadar permainan — ia merupakan tradisi sosial. Dalam masyarakat Tiongkok, bermain Mahjong menjadi aktivitas wajib saat perayaan seperti Tahun Baru Imlek atau acara keluarga.
Mahjong dianggap membawa keberuntungan dan kebersamaan, karena setiap putaran permainan memunculkan tawa, strategi, dan interaksi antargenerasi.
Bahkan di Jepang, Mahjong sering digambarkan dalam film, anime, dan manga, memperkuat posisinya sebagai bagian dari budaya pop modern.
Selain itu, Mahjong juga memiliki makna spiritual dan psikologis. Beberapa pemain menganggap permainan ini sebagai latihan konsentrasi dan logika, bahkan digunakan dalam terapi otak bagi lansia untuk menjaga ketajaman mental.